1.20.2009

tegar


x



Ismail Haniyah, perdana menteri Palestina menegaskan bahwa pembantaian yang dilakukan Zionis pada hari kemarin tidak akan mampu menghentikan keinginan bangsa Palestina untuk merdeka dan menghentikan pendiriannya untuk bebas dari penjajahan, mereka sama sekali tidak akan menyerah atau patah arang, namun justru akan terus melakukan dengan perlawanan dan tetap tegar. Beliau juga menegaskan bahwa dalam berbagai tindak permusuhan akan selalu menambah kekuatan, azimah, kehendak dan kekuatan.
Haniyah menjelaskan ini dalam pidatonya yang disiarkan melalui channel Al-Aqsha bahwa pembantaian ini hadir dalam rangka dan agenda yang bertujuan untuk menghancurkan ketegaran bangsa Palestina di Gaza; yang tetap berdiri dengan tegak dihadapan penjajahan, konspirasi dan untuk menghilangkan bendera kemuliaan dan harga diri. Beliau juga menegaskan bahwa mereka sebenarnya ingin menghancurkan ketegaran dan tsaqofah perlawanan ini, serta berusaha untuk mengalihkan sorotan dunia melalui media tentang phenomena penjajahan dan tahwid al-quds (meng-yahudikan Al-Quds), dan membuyarkan opini dunia bahwa permasalahan ini terjadi adalah karena HAMAS dan pasukan perlawanan. Serta berusaha untuk menggerakkan drama menghapus permasalahan Palestina.
Haniyah bersumpah bahwa sekalipun telah berjatuhan para pelaku perlawanan dan tumpah darah-darah mereka serta banyak yang berguguran di dalam pembantaian tersebut, tidak akan mampu meruntuhkan hak-hak warga Palestina, dan beliau berkata: jika mereka melakukan pembantaian terhadap Gaza, sama sekali mereka tidak akan mampu membunuh spirit perjuangan, izzah, ketegaran dan kehormatan serta mertabat kami. Beliau menegaskan bahwa mereka bukanlah para pencari kenikmatan dunia, jabatan atau kursi namun sesungguhnya mereka adalah para pencari akhirat, kebebasan dan kemerdekaan. Sambil ditegaskan bahwa mereka akan tetap menjadi pemicu dakwah, kebebasan, izzah dan kebanggaan.
Haniyah memuji atas berbagai sumbangan yang diberikan oleh bangsa-bangsa Arab dan dunia Islam, hal ini menunjukkan akan persatuan dan kesatuan bangsa dan umat, dan memuji gerakan rakyat Palestina di Tepi Barat dan 48, sebagaimana Haniyah memberikan apresiasi terhadap seruan beberapa negara untuk melakuakn pertemuan darurat solidaritas terhadap Gaza, dan menyeru kepada bangsa Palestina untuk tetap berpegang teguh pada kesatuan dan persatuan, serta menyeru Liga Arab untuk segera menghentikan blokade di Gaza, dan menyeru Mesir untuk membuka persimpangan Rafah untuk selamanya.
Haniyeh meminta negara-negara Arab dan Islam untuk segera mengubah haluaan kemitraan pada bidang keamanan dengan Zionis, sambil mengajak kepada sleuruh bangsa untuk memberikan bantuan terhadap rakyat Palestina hingga berakhir penjajahan, dan Haniyah juga tidak lupa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang mati syahid dan menjadi korban.

Ismail Haniyah, perdana menteri Palestina menegaskan bahwa pembantaian yang dilakukan Zionis pada hari kemarin tidak akan mampu menghentikan keinginan bangsa Palestina untuk merdeka dan menghentikan pendiriannya untuk bebas dari penjajahan, mereka sama sekali tidak akan menyerah atau patah arang, namun justru akan terus melakukan dengan perlawanan dan tetap tegar. Beliau juga menegaskan bahwa dalam berbagai tindak permusuhan akan selalu menambah kekuatan, azimah, kehendak dan kekuatan.
Haniyah menjelaskan ini dalam pidatonya yang disiarkan melalui channel Al-Aqsha bahwa pembantaian ini hadir dalam rangka dan agenda yang bertujuan untuk menghancurkan ketegaran bangsa Palestina di Gaza; yang tetap berdiri dengan tegak dihadapan penjajahan, konspirasi dan untuk menghilangkan bendera kemuliaan dan harga diri. Beliau juga menegaskan bahwa mereka sebenarnya ingin menghancurkan ketegaran dan tsaqofah perlawanan ini, serta berusaha untuk mengalihkan sorotan dunia melalui media tentang phenomena penjajahan dan tahwid al-quds (meng-yahudikan Al-Quds), dan membuyarkan opini dunia bahwa permasalahan ini terjadi adalah karena HAMAS dan pasukan perlawanan. Serta berusaha untuk menggerakkan drama menghapus permasalahan Palestina.
Haniyah bersumpah bahwa sekalipun telah berjatuhan para pelaku perlawanan dan tumpah darah-darah mereka serta banyak yang berguguran di dalam pembantaian tersebut, tidak akan mampu meruntuhkan hak-hak warga Palestina, dan beliau berkata: jika mereka melakukan pembantaian terhadap Gaza, sama sekali mereka tidak akan mampu membunuh spirit perjuangan, izzah, ketegaran dan kehormatan serta mertabat kami. Beliau menegaskan bahwa mereka bukanlah para pencari kenikmatan dunia, jabatan atau kursi namun sesungguhnya mereka adalah para pencari akhirat, kebebasan dan kemerdekaan. Sambil ditegaskan bahwa mereka akan tetap menjadi pemicu dakwah, kebebasan, izzah dan kebanggaan.
Haniyah memuji atas berbagai sumbangan yang diberikan oleh bangsa-bangsa Arab dan dunia Islam, hal ini menunjukkan akan persatuan dan kesatuan bangsa dan umat, dan memuji gerakan rakyat Palestina di Tepi Barat dan 48, sebagaimana Haniyah memberikan apresiasi terhadap seruan beberapa negara untuk melakuakn pertemuan darurat solidaritas terhadap Gaza, dan menyeru kepada bangsa Palestina untuk tetap berpegang teguh pada kesatuan dan persatuan, serta menyeru Liga Arab untuk segera menghentikan blokade di Gaza, dan menyeru Mesir untuk membuka persimpangan Rafah untuk selamanya.
Haniyeh meminta negara-negara Arab dan Islam untuk segera mengubah haluaan kemitraan pada bidang keamanan dengan Zionis, sambil mengajak kepada sleuruh bangsa untuk memberikan bantuan terhadap rakyat Palestina hingga berakhir penjajahan, dan Haniyah juga tidak lupa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang mati syahid dan menjadi korban.


0 komentar:

translator